Demokrasi
digital secara sederhana adalah aktivitas politik yang menggunakan saluran
digital, terutama sebagai bentuk partisipasi politik atau penggalangan dukungan
publik (Wilhem, 2003).
Dimana dalam
arti ini partisipasi publik dimanifestasikan melalui media teknologi, contohnya
internet. Dengan demokrasi digital menjamin adanya kebebasan berbicara,
sehingga pengguna internet atau teknologi informasi dapat mengekspresikan
pendapat dirinya tanpa kontrol yang signifikan. Setiap warga bisa menyimpulkan
atau menyampaikan gagasan-gagasannya bahkan hal yang paling gila sekalipin. Lewat
demokrasi digital ini informasi atau kajian politik dapat di produksi secara
bebas , dapat disebarkan ke ruang publik, dan dapat sepenuhnya dimanifestasikan
secara bebas lewat surat elektronik, bahkan website. Untuk contoh pemanfaatan
demokrasi digital yang saya buat kali ini, disebarkan melalu website, disini saya
mengutip dari 2 website untuk pernyataan pro dan kontra, topik yang saya bahas adalah
mengenai “ Pro Kontra KMP ( Koalisi Merah Putih ) Dukung Pemerintahan Jokowi.”
( Sebelum Pelantikan Presiden )
Prabowo: KMP Dukung Pemerintahan Jokowi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Koalisi Merah Putih (KMP) menyatakan bakal
mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Namun, KMP juga akan mengkritisi kebijakan
Pemerintah yang tidak sesuai kehendak rakyat.
“Karena itu saya sampaikan bahwa partai
yang saya pimpin, dan teman-teman saya, akan saya minta untuk dukung Jokowi dan
pemerintah yang akan datang”, kata Prabowo seusai menerima kunjungan Jokowi di
rumah ayahnya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat
(17/10).
“Apabila
ada hal-hal yang kami nilai tidak menguntungkan bangsa, kami tidak segan untuk
kritisi, sampaikan koreksi”, imbuhnya.
Pertemuan Jokowi dan Prabowo berlangsung
cukup singkat sekitar 15 menit. Kali itu, keduanya kompak mengenakan kemeja
warna putih. Prabowo di dampingi oleh jajaran dan petinggi Partai Gerindra
yakni Fadli Zon, Ahmad Muzani, dan Edhy Prabowo. Sedangkan Jokowi dikawal ketat
pasukan pengamanan presiden (paspampres).
Sumber
( Sesudah Pelantikan Presiden )
Pengamat: Tak Ada Jaminan KMP Dukung
Jokowi
Selasa, 21 Oktober 2014 |
07:46
Jakarta -Peneliti Senior
Forum Masyarakat Pemantau Pemilu (Formappi) Lucius Karus tidak ada jaminan
Partai Koalisi Merah Putih ( KMP ) tetap mendukung pemerintahan Joko Widodo dan
Jusuf Kalla pasca pelantikan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia periode 2014-2019. Dia menganggap apa yang ditunjukkan oleh para
elite dan politisi partai KMP seperti Prabowo Subianto sebenarnya hanya sekedar
meredam suhu politik.
"Saya melihat belum ada alasan yang cukup selain
untuk sekedar meredam suhu politik saja soal apa yang diperlihatkan Prabowo
pada pelantikan. Apalagi sikap melunaknya itu ditunjukkan pada momen di mana
KMP tak punya ruang kekuasaan yang ingin direbut melalui acara pelantikan
presiden dan wakil presiedn,"ujar Lucius di Jakarta pada Selasa (21/10).
Dia mengakui sikap Prabowo dinilai oleh sebagian orang
mewakili sikap KMP. Dan jika benar seperti itu maka sepertinya jalan bagi
Jokowi-JK untuk bekerja leluasa menjadi terbuka lebar.
Sumber
Pendapat saya dari kedua
berita tersebut
( Pro )
Memang
pertarungan politik adalah wajar. Dalam pertarungan politik sesama lawan tidak
aneh bila terjadi pro dan kontra. Namun, pada ujungnya pertarungan hanya ingin
kebaikan, dan kesejahteraan bersama. Kita tidak boleh menganggap bahwa
perbedaan politik pandangan dan persaingan politik harus menjadi sumber
perpecahan, karena Indonesia satu untuk satu.
( Kontra )
Memang
sikap yang di perlihatkan Prabowo nampaknya tidak diikuti oleh beberapa anggota
Partai KMP lainnya. Oleh karena itu disini yang terlihat hanya Prabowo yang
memperlihatkan sikap terhormat, menghargai pemerintahan Jokowi. Hal ini
menunjukkan perubahan sikap yang secara tiba-tiba dari Prabowo , sehingga
sepertinya “ancaman” untuk pemerintahan Jokowi akan sulit mendapat dukungan
dari DPR . Sikap KMP tentu saja harus merupakan hasil kesepakatan partai-partai
yang berkoalisi di dalamnya. Oleh karena itu, sikap Prabowo hanyalah ekspresi
personalnya yang mungkin saja menunjukkan kelasnya sebagai negarawan atau ingin
nampak seperti negarawan.
Kesimpulan
Tetap saja
walau bagaimanapun entah itu pro atau kontra dalam dunia politik memang selalu
ada, dalam pertarungan tidak lepas adanya konflik, tetapi sebagai warga negara
yang baik, kita tetap harus memperlihatkan kebijaksanaan kita pada negara, hal itulah yang diharapkan dalam sebuah demokrasi.