A. Pengertian Harapan
Harapan atau asa adalah
bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau
suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.Pada umumnya
harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang,
dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan
tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba
menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat
menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif"
yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis
dalam psikologi untuk
menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain
"harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki
dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta
kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau
tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu
sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu
terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan
demikian harapan menyangkut masa depan kita.
B. Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Penyebab
manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk
sosial.
Ada 2 hal
yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
- Dorongan Kodrat, kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
- Dorongan Kebutuhan Hidup, manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham
Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
- Kelangsungan hidup (survival), untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir. Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis; ia telah mengharapkan diberi makan/minum.
- Keamaanan (safety), setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar, setiap anak menangis dia akan diam setelah dipeluk oleh ibunya.
- Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved), tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu. "Ibu ini kok menganggap Reny masih kecil saja, semua diatur!" Itu suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya.
- Diakui lingkungan (status), setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam lagu "untuk apa" ada lirik yang berbunyi "aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan". Dari bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa setiap manusia yang lahir di bumi ini tentu akan bertanya tentang statusnya. Status keberadaannya.
- Perwujudan cita-cita (self-actualization), selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
Dengan
adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai
harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
C. Pengertian Do'a
Doa adalah tempat dimana kita dapat berkomunikasi dengan Tuhan, di
dalam doa kita bisa bersyukur, bahkan curhat dengan Tuhan. Di saat kita berdoa,
Tuhan tahu bahwa kita sedang berusaha.
Doa adalah penyerahan bukan tuntutan. Kita telah berusaha tetapi
gagal. Kita telah meminta pertolongan makhluk tetapi itu juga gagal. Apa lagi
pilihan yang masih ada kecuali menyerahkan segala urusan kepada Tuhan yang di
Tangan-Nya terletak segala perkara.
Menurut Pandangan Islam
Doa
bererti memohon atau meminta sesuatu yang baik daripada Allah s.w.t yang Maha
Pemurah. Allah s.w.t. menyuruh orang-orang Islam berdoa atau meminta sesuatu
kepadaNya, disertai kerendahan hati
untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya.
Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan
diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang
mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara
syar’i yang sebenanya.
Doa dalam pengertian pendekatan diri kepada Allah dengan sepenuh
hati, banyak juga dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan Al-Qur’an banyak
menyebutkan pula bahwa tadharu’ (berdoa dengan sepenuh hati) hanya akan
muncul bila di sertai keikhlasan.
D. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.
Dr
Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang
kebenaran :
- Teori Koherensi : suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
- Teori Korespondensi : teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.
- Teori Pragmatis : Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis
Kepercayaan
adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki
keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh
situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu
keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang-
orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman,
1993).
Ada
jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan
sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang
didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam
agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan
Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
- Kepercayaan pada diri sendiri
- Kepercayaan pada orang lain
- Kepercayaan pada pemerintah
- Kepercayaan pada Tuhan
E. Kepercayaan dan Usaha Untuk MeningkatkanNya
- Selalu berpikir Positif, dengan berpikir positif disini kita dapat memikirkan sesuatu dengan perasaan yang baik dan Bisa meningkatkan kepercayaan diri karena dengan positive thingking kita slalu berprasangka Baik terhadap diri kita sendiri.
- Kenali diri anda dan sesuaikan diri dengan lingkungan, dengan mengenali diri anda sendiri anda menetahui
bagaimana kekurangan dan kelebihan pada Anda dan jadikan itu semua sebagai
bagian dari diri anda yang harus diterima. Sehingga anda Dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekitar.
- Terimalah segala kekurangan anda dan jangan jadikan itu penghalang untuk maju, setiap manusia pasti punya kekurangan dan kelebihan tinggal bagaimana kita menerima itu Semua sebagai bagian dari diri kita yang harus disyukuri. Justru dengan kekurangan itu jangan Jadikan sebagai penghalang untuk maju. Orang maju tidak jadikan kekurangan sebagai penghalang.
- Yakinlah dengan kemampuan yang anda punya., dengan kita yakin terhadap kemampuan kita sendiri maka kita akan percaya diri bahwa setiap Usaha itu akan bernilai dan kita juga punya nilai lebih dengan segala usaha yang kita punya. Percaya diri lah dan yakin terhadap kemampuan sendiri itu lebih baik.
- Perbanyaklah teman dan saling berbagi cerita,informasi,dan ilmu, dengan kita punya banyak teman kita akan lebih percaya diri karena teman itu bisa kita jadikan Tempat berbagi cerita,informasi,dan ilmu. Sehingga kita bertanya tentang hal yang tidak ketahui Kita bisa berbagi sesuatu sehingga kita dapat lebih percaya diri.
- Rapihkan Penampilan dan jaga tutur kata serta perilaku, dengan penampilan yang rapih akan memcerminkan bahwa anda layak dihargai karena anda menghargai diri sendiri dengan penampilan anda yang enak dipandang. Selain penampilan anda Juga harus menjaga tutur kata dan perilaku agar anda disukai dan dihargai orang lain sehingga Kepercayaan diri itu akan tumbuh dengan sendirinya.
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha
itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :
- Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
- Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
- Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
- Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
- Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan
- https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/penyebab-manusia-memiliki-harapan/
- http://satyaariyono.wordpress.com/2012/06/24/kepercayaan/