Seperti Kata Ayah
Horeeeeee,saya lulus masuk SMK ! hari itu saya
dinyatakan lulus masuk SMK, dengan bangga membawa kabar baik untuk ayah yang
sangat aku sayang.
Ketika SMP saya selalu berharap
masuk SMA setelah lulus SMP, tapi tuhan berkata lain ketika kelas 3 SMP saya
meminta untuk ke SMA, tapi keinginan itu di tolak oleh ayah saya.
Sewaktu kecil hingga sekarang, saya
sangat sayang pada ayah ketimbang mamah, apapun yang ayah inginkan akan aku
penuhi , mesipun saya gak paham tapi saya akan mencoba untuk memahami itu.
Ya, hari itu saya masuk SMK karena
keinginan ayah, saat test masuk SMK saya benar-benar berusaha agar masuk
jurusan yang ayah inginkan. Sebelumnya terjadi
perdebatan argument antara mamah dan ayah saya, mamah ingin saya masuk
jurusan akuntansi sedangkan ayah ingin saya masuk RPL. Apa yang saya lakukan?
Saya hanya mendengar argument yang menang dan saya penuhi keinginannya, syaa
sempat berfikir yang sekolah itu saya atau kedua orangtua saya???
Yaaaaa, dan akhirnya ayah sebagai
kepala rumah tangga yang memenangkan argument itu, RPL lah menjadi pilihan saya
kedepannya. Jujur saya tidak tau menau apa RPL itu? Dalam hati saya camkan, “Ah
intinya saya harus masuk RPL, yang penting bikin ayah bangga”.
Pelajaran apaan ini? . ketika saya
mulai belajar di SMK saya baru mempelajari pelajaran yang aneh, nah itu dia
karena saya masuk bukan keinginan saya melainkan ayah. Saat istirahat saya
pergi ke perpustakaan, akhirnya saya menemukan buku RPL, saya baca dan saat itu
aku mengerti apa itu jurusan RPL.
Oh dan saya mengerti setelah saya
mulai belajar di SMK jurusan RPL, ternyata kehidupan sekarang serba canggih
apalagi dibidang teknologi, kini saya lebih ingin memahami tentang dunia
teknologi.
Berjalan dan terus berjalan waktu
yang kulalui, akhirnya tak terasa melewati 3 tahun belajar disekolah ini yang
dari dulu gak pernah ada niat untuk masuk kesini, tapi sekarang saya bersyukur
karena begitu banyak ilmu yang saya dapatkan apalagi di bidang teknologi yang
sangat ada kaitannya dengan perkembangan zaman sekarang ini.
Sekarang saya galau kawan, waktu
semakin melepaskan saya dari masa-masa sekolah, saatnya saya untuk menentukan
masa depan yang penuh dengan keseriusan dan yang pasti kematangan yang lebih.
Oke, seperti kata ayah kini
cita-cita saya pun di atur olehnya . Ayah sangat ingin saya kuliah di jurusan
IT lagi, sebenarnya saya kurang minat di
bidang itu karena saya kurang paham apalagi mengenai script program yang begitu
sangat sulit. Apapun yang ayah katakan saya akan berusaha untuk memenuhi
keinginannya.
Sewaktu libur saya selalu mengisi
kegiatan untuk lebih memahami lagi dunia IT, saya baca buku-buku tentang IT,
itupun saya pinjam dari perpustakaan sekolah, saya lebih sering googling
kebanding buka social media. Saya juga sering bertanya pada adik yang sekarang
pun dia sekolah di jurusan IT.
Alhamdulillah saya mendapatkan ilmu, saya lakukan karena ayah
yang pasti ridho karena allah, karena saya menyayangi ayah karena allah. Ilmu
yang aku dapatkan menjadi bekal untuk saya kedepannya, karena saya akan
mengambil jurusan IT di universitas nanti.
Sewaktu kecil saya sering sekali
main sekolah-sekolahan, saya seneng menerangkan, saya selalu jadi guru,
belakang pintu selalu saya gunakan sebagai blackboard, dulu saya gak pernah
boros uang untuk jajan, tapi saya kumpulkan untuk beli kapur, karena saya suka
menulis di board layaknya seorang guru, yang sangat lucunya itu, saya menjadi
guru dan muridnya ghoib, sama sekali gak ada, tapi saya senang berimajinasi
bahwa mereka itu ada dan saya senyaman mungkin menjadi guru terbaik bagi saya
sendiri. Dari sana saya bercita-cita menjadi seorang guru.
Tak hanya itu kawan, saya juga
senang menggambar rumah, apalagi dulu saya senang membuat rumah yang dari kardus
bekas pasta gigi ituloh untuk mainan orang-orangan yang dari kertas. Dari sana
saya bercita-cita menjadi arsitek.
Semakin kesini, menggambar menjadi
semakin maju, dulu rumah saya memiliki halaman yang sangat banyak tumbuhan,
saya sering menggambarnya dan ternyata hasilnya mirip. Dari sana saya
bercita-cita menjadi seorang pelukis.
Semakin saya tumbuh, saya masuk SMP,
di SMP saya sangat sering main dan berlaga tomboy sangat senang dengan style
laki-laki, saya selalu mengikuti laganya tapi tetap saya menjadi diri sendiri.
Dari sana saya bercita-cita menjadi Polisi wanita.
Sewaktu SMP saya tinggal bersama
nenek, karena rumah orangtua yang jauh dari sekolah. Dulu nenek sering sekali
masak, saya selalu membantunya, ketika itu saya coba-coba masak dan hasilnya
enak sekali, padahal saya tidak mempunyai resep apapun, tapi karena saya senang
berimajinasi, saya kombinasiin aja bumbu-bumbu, dan hasilnya mancaaaap. Dari
sana saya bercita-cita menjadi koki.
Semakin dewasa, penampilan berubah,
melihat teman yang feminim ternyata lucu juga, penampilanku berubah tetapi
tidak total, karena dari dulu saya ingin menjadi wanita energic , jadi kalau feminim
pantas, tomboy pun tetap pantas apalagi berkerudung. Dari sikap saya ini, saya
mengembangkan bakat dimana saya selalu menggambar, tapi kali ini lain, saya
senang membuat pakaian yang feminim ini hasil buatan sendiri yang pasti gak ada
yang nyamain, saya selalu menggambar pola , karena saya gak bisa ngejahit jadi
pola itu saya kasihkan pada tukang jahit, setelah hasilnya jadi lalu saya
pakai, dengan bangga hasil desain sendiri. Dari sana saya bercita-cita menjadi
Fashion designer.
Beranjak SMA , pikiran menjadi lebih
matang, kini saya gak boleh punya cita-cita sebanyak itu, mana mungkin saya
ambil semuanya, saya senang berimajinasi berkhayal-khayal, cita-cita yang matang untuk kedepannya saya ingin menjadi
crew di stasiun tv bagian editor, animasi ataupun program. Saya tidak ingin
bakat saya tidak dikembangkan, oleh karena itu, saya bercita-cita selain
bekerja, saya ingin mempunyai usaha sampingan yaitu memiliki boutique hasil karya
desain sendiri, disebelah boutique, saya ingin membuka café buat anak
nongkrong, special mengingat masa muda.
Alur hidup saya kedepan, saya ingin
sekali, lulus dari SMK ini dengan mendapat hasil nilai ijazah yang tinggi dan
baik, tak hanya nilai yang tinggi tapi saya juga harus bisa
mempertanggungjawabkan hasil nilai yang saya peroleh, ilmu yang saya dapat akan
saya kembangkan jangan sampai sia-sia. Setelah lulus, saya ingin kuliah untuk
mendapatkan S1 Sarjana IT dengan kemampuan yang luar biasa dan selalu bersyukur
kepada allah atas apa yang saya terima. lulus S1 umur 22 tahun saya ingin
langsung bekerja ke salah satu stasiun TV yang saya idam-idamkan, selama umur
23 tahun saya bekerja penghasilan setahun ini akan saya kasihkan pada orangtua,
setelah umur 24 tahun, penghasilan hasil kerja akan saya gunakan untuk
membangun café dan boutique, bagaimanapun caranya karena tak da yang tak mungkin. Dan setelah saya
menemukan jodoh, saya ingin menikah diusia 24 atau 25 tahun. Jadi usaha yang
saya bangun , dibantu oleh suami saya kelak.
Jangan menjadi orang yang mudah berputus
asa, karena menurut saya, prang seperti itu orang yang sangat bodoh, saya pun masih dalam perjalanan hidub begitu juga
belajar untuk tetap optimis dan semangan meniti masa depan.
Untuk anak muda zaman sekarang,
jangan sampai kalian habiskan waktu setiap detikmu untuk memainkan handphone,
dengan aplikasi di zaman ini banyak sekali fitur yang menurut saya itu membuat
waktu setiap detiknya nyaman dengan menghabiskan waktu yang sama sekali tidak
ada gunanya, cukup gunakan selagi perlu, gunakan internet sebagai sarana untuk
mendapatkan ilmu, mencari wawasan yang seluas-luasnya jangan sampai dihabiskan
untuk social media terus-menerus. Masa muda adalah langkah kreatif untuk
mengembangkan kreatifitas yang menghasilkan. Seperti kata ayah “ Bagaimana
caranya supaya uang yang kita gunakan bisa menjadi uang lagi”.
Seperti kata ayah, saya akan berusah
masuk universitas jurusan IT bagaimanapun caranya, dan saya harus dapat meraih
cita-cita yang begitu istimewa dimata saya. Hobby menjadi profesi itu amat
sangat menyenangkan, itulah yang saya inginkan.