Masalah
yang dihadapi dalam usaha menyatukan sumber daya antara lain adalah
skalabilitas, untuk mencakup sumber daya komputasi yang lebih baik dibutuhkan
komputasi terdistribusi.
Komputasi
Terdistribusi merupakan salah satu tujuan dari Cloud Computing, karena
menawarkan pengaksesan sumber daya secara parallel, para pengguna juga bisa
memanfaatkannya secara bersamaan (tidak harus menunggu dalam antrian untuk
mendapatkan pelayanan), terdiri dari banyak sistem sehingga jika salah satu
sistem crash, sistem lain tidak akan terpengaruh, dapat menghemat biaya
operasional karena tidak membutuhkan sumber daya (resourches).
Kenyataannya
bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada
lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut.
Transparasi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber
daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem computer tunggal,
seperti yang biasa digunakannya.
Ada 2 buah komponen penting dalam komputasi
terdistribusi yaitu server atau komputer pusat yang secara konstan
menyediakan dan menjalankan program komputer dan database yang dibutuhkan oleh
komputer lain di dalam jaringan tersebut. Serta workstation atau
client yang berisi program yang ditempatkan pada server jaringan.
Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah
menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi)
yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang terkoordinasi
dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual
komponen-komponennya.
Cloud computing adalah gabugan
pemanfaatan teknologi komputer dan pengembanngan berbasis internet. Cloud adalah
metafora dari internet, sebagaimana cloud yang sering digambarkan di diagram
jaringan komputer. Dalam diagram jaringan komputer tersebut cloud juga
merupakan abstraksi dari infastruktur kompleks yang disembunyikannya yang
merupakan metode komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi
disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat
internet tanpa mengetahui apa yang ada di dalamnya.
Cloud computing sangat berguna pada saat ini
yang berfungsi untuk menyimpan data pada internet. Di dalam cloud computing terdapat
distributed computation, dimana interaksi yang dilakukan antar computer seperti
mengirim dan menerima data menggunakan jaringan computer hingga pengaksesan
sumberdaya bisa dilakukan secara paralel dan bisa dimanfaatkan dalam waktu yang
bersamaan.
Distribusi komputasi ini memiliki
definisi mempelajari penggunaan terkoordinasi dari computer secara fisik
terpisah atau terdistribusi. Pada distributed computing ini, program dipisah
menjadi beberapa bagian yang dijalankan secara bersamaan pada banyak computer
yang terhubung melalui jaringan internet.
Distributed Computing adalah ilmu
yang memecahkan masalah besar dengan memberikan bagian kecil dari masalah untuk
banyak komputer untuk memecahkan dan kemudian menggabungkan solusi untuk
bagian-bagian menjadi solusi untuk masalah tersebut. Distributed computing
terkait dengan system perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki lebih
dari satu elemen pemrosesan atau storage element.
Kegiatan ini merupakan kumpulan
beberapa computer yang terhubung untuk melakukan pendistribusian, seperti
mengirim dan menerima data serta melakukan interaksi lain antar computer yang
dimana membutuhkan sebuah jaringan agar computer satu dan lainnya bisa saling
berhubung dan melakukan interaksi. Hal ini semua dilakukan dengan cloud
computing yang seperti kita ketahui memberikan layanan dimana informasinya
disimpan di server secara permanen dan disimpan di computer client secara
temporary.
Dalam rangka untuk meningkatkan proses
bisnis, setiap tingkatan dalam sistem biasanya menyebarkan beberapa server
untuk mendistribusikan beban dan toleransi kesalahan. seperti distribusi beban
di beberapa server dalam tingkat yang sama dapat dilihat sebagai distribusi
beban horisontal, tampak seperti gambar berikut :
Horizontal
distribusi beban
Salah satu batasan dari distribusi beban horisontal
adalah bahwa beban tidak dapat didistribusikan lebih lanjut ketika semua server
dalam tingkatan tertentu mengambil hasil dari kesalahan konfigurasi
infrastruktur. dimana terlalu banyak server yang dikerahkan pada satu tingkat
sementara dilain pihak ada sedikit server yang dikerahkan di lain tingkatan.
Sebuah pengamatan penting adalah bahwa dalam sistem kompleks SOA multi-tier, proses bisnis tunggal sebenarnya bisa dilaksanakan oleh beberapa jalur yang berbeda melalui tingkat perhitungan dalam rangka memberikan ketahanan dan skalabilitas.
Sebuah layanan komposit dapat direpresentasikan sebagai tingkatan pemanggilan beberapa komponen dalam sebuah infrastruktur TI berbasis SOA. Gambar berikut menggambarkan istilah-istilah di atas.
Distribusi
beban vertikal
Berikut tugas analitik komposit online dapat
direpresentasikan sebagai panggilan untuk Web dan Aplikasi Server (WAS) untuk
melakukan pra-pemrosesan tertentu, diikuti dengan sebuah panggilan dari WAS ke
server database (DB) untuk mengambil data yang dibutuhkan, setelah itu WAS
meneruskan data yang ditetapkan ke server analitik khusus untuk tugas-tugas
komputasi data mining yang mahal.
Tugas komposit memiliki beberapa implementasi di pusat data modern IT. Implementasi alternatif dapat memanggil prosedur yang tersimpan pada database untuk menjalankan data mining dan bukan memiliki server analitik khusus untuk melakukan tugas ini. Implementasi alternatif menyediakan distribusi beban vertikal dengan memungkinkan penjadwalan pekerjaan untuk memilih implementasi WAS dan DB saat analitik server tidak tersedia.
Reusability adalah salah satu tujuan utama dari pendekatan SOA. Sehubungan dengan reusability yang tinggi dari komponen aplikasi, adalah mungkin untuk menentukan alur kerja yang kompleks dengan beberapa cara. Namun sulit untuk menilai, mana yang merupakan penerapan yang terbaik.
Sumber :