Manusia atau orang dapat
diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti
"manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang
bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi
mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain
serta pertolongan.
A. Unsur-Unsur Yang Membangun Manusia
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang
membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan
menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan
tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1. Manusia
itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
- Jasad,
yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat
dilihat dan menempati ruang dan waktu.
- Hayat,
yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
- Ruh,
yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
- Nafas,
dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia
Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
- Id yang
merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling
tidak tampak. Id merupakan libido murni atau
energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan
sex.
- Ego
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti
oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
- Superego
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara
internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
B. Hakekat Manusia
Hakikat manusia adalah sebagai berikut :
- Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang
dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
- Individu yang memiliki sifat rasional yang
bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
- Seseorang yang mampu mengarahkan dirinya ke
tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan
nasibnya.
- Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai selama hidupnya.
- Individu yang dalam hidupnya selalu
melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang
lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
- Individu yang mudah terpengaruh oleh
lingkungan terutama dalam bidang sosial.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu
sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya
terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan
kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa
timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal
sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa
yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang
penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula
yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur
lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama
islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang
sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan
orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur
dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Pada umumnya kepribadian bangsa timur adalah
sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai
dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah
tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan
bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua hal
pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik .
D. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan atau Culture berasal dari bahasa
latin Colore yang artinya pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi
tanah pertanian. Sedangkan Kebudayaan, akar katanya berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu Buddayah dari budhi atau akal. Dengan kata lain
kebuadayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Kebudayaan berhubungan erat dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan istilah Cultural-Determinism yaitu,
segala sesuatu yang ada di masyarakat ditentukan oleh kebudayaan masyarakat itu
sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Dari berbagai definisi, diperoleh pengertian
tentang kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,
dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
E. Unsur-Unsur Kebudayaan
Unsur-Unsur Kebudayaan | Mempelajari
unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami
kebudayaan manusia tujuh unsur kebudayaan tersebut adalah :
1. Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk
berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan
hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di
dalam ide manusia.
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha
antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui
berbagai kelompok sosial.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan
selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut.
5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian
penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian
mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem
perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
6. Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam
masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu
kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan
mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari
hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
7. Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi
mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang
dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak
yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan.
F. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak :
o Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
o Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
o Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
G. Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki
sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value
Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara
universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
- Hakekat hidup manusia (MH) : Hakekat hidup
untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem; ada yang berusaha untuk
memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap
hidup sebagai suatu hal yang baik, "mengisi hidup".
- Hakekat karya manusia (MK) : Setiap kebudayaan
hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan
untuk hidup karya memberikan kedudukan atau kehormatan karya merupakan gerak
hidup untuk menambah karya lagi.
- Hakekat waktu manusia (WM) : Hakekat waktu
untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi
masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan
datang.
- Hakekat alam manusia (MA) : Ada kebudayaan
yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam
semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis
dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
- Hakekat hubungan manusia (MN) : Dalam hal ini
ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal
(sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula
yang berpandangan individualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri).
H. Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu
dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang
terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Gerak kebudayaan
adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan
tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan
manusia lainnya. Artinya karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di
dalam masyarakat.
Terjadinya gerak/perubahan disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu :
- Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat
dan kebudayaan sendiri
- Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan
fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam
jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk
berubah lebih cepat.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
berbeda. Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola
hubungan sosial.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan
itu tercipta maka kebudayaan mengatur manusia agar sesuai dengannya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang
setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai
diaektis, maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini
tercipta melalui 3 tahap yaitu:
- Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan
buatan manusia.
- Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu
suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi
bahkan membentuk perilaku manusia.
- Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia
dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh
masyarakat.
Referensi :
- http://karinarisaf.blogspot.com/2011/05/kebudayaan.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
- http://andreaniayupuspaningtyas.blogspot.com/2012/03/unsur-unsur-yang-membangun-manusia.html
- http://hakkajiten.wordpress.com/index/ilmu-budaya-dasar/kepribadian-bangsa-timur/
- http://windyku.wordpress.com/2011/02/13/3-wujud-kebudayaan-menurut-dimensinya/
Bangsa timur identik dengan benua asia yang
penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula
yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur
lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama
islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang
sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan
orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur
dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Pada umumnya kepribadian bangsa timur adalah
sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai
dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah
tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan
bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua hal
pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik .
D. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan atau Culture berasal dari bahasa
latin Colore yang artinya pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi
tanah pertanian. Sedangkan Kebudayaan, akar katanya berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu Buddayah dari budhi atau akal. Dengan kata lain
kebuadayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Kebudayaan berhubungan erat dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan istilah Cultural-Determinism yaitu,
segala sesuatu yang ada di masyarakat ditentukan oleh kebudayaan masyarakat itu
sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Dari berbagai definisi, diperoleh pengertian
tentang kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,
dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
E. Unsur-Unsur Kebudayaan
Unsur-Unsur Kebudayaan | Mempelajari
unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami
kebudayaan manusia tujuh unsur kebudayaan tersebut adalah :
1. Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya.
1. Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial.
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut.
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut.
5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
6. Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
7. Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan.
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan.
F. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak :
o Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
o Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
o Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
G. Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki
sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value
Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara
universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
- Hakekat hidup manusia (MH) : Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, "mengisi hidup".
- Hakekat karya manusia (MK) : Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup karya memberikan kedudukan atau kehormatan karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
- Hakekat waktu manusia (WM) : Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.
- Hakekat alam manusia (MA) : Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
- Hakekat hubungan manusia (MN) : Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri).
H. Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu
dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang
terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Gerak kebudayaan
adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan
tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan
manusia lainnya. Artinya karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di
dalam masyarakat.
Terjadinya gerak/perubahan disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu :
- Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri
- Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
berbeda. Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola
hubungan sosial.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan
itu tercipta maka kebudayaan mengatur manusia agar sesuai dengannya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
- Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
- Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
- Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Referensi :
- http://karinarisaf.blogspot.com/2011/05/kebudayaan.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
- http://andreaniayupuspaningtyas.blogspot.com/2012/03/unsur-unsur-yang-membangun-manusia.html
- http://hakkajiten.wordpress.com/index/ilmu-budaya-dasar/kepribadian-bangsa-timur/
- http://windyku.wordpress.com/2011/02/13/3-wujud-kebudayaan-menurut-dimensinya/